#RelationshipGoals

Level 5 : Pertunangan



Ini adalah waktu dimana sebuah pasangan memutuskan untuk mengumumkan niatan mereka untuk menikah. Mereka sudah memutuskan bersama – mereka ingin menghabiskan sisah hidup mereka bersama. Sebelum mengumumkan hal ini, mereka sudah mendapatkan restu dari orang tua mereka dan dukungan dari teman dekat mereka (“Ya! Kalian baik untuk satu sama lain”) , dan sang pria memberikan cincin pertunangan kepada sang wanita. Pasangan itu selanjutnya mengatur rencana untuk hari pernikahan mereka dan tentunya di sertai oleh ‘emotional rollercoaster’ (perubahan emosi yang tidak terkendali) yang di karenakan oleh proses mencari jalan untuk menggabungkan 2 orang yang sangat berbeda, dan mau kamu suka atau tidak, proses menggabungkan 2 budaya keluarga yang sangat berbeda.

Sesi Pertanyaan

Pertanyaan 1

Sekarang setelah kami bertunangan apakah kami boleh lebih bebas untuk batasan-batasan fisik yang dulu kami terapkan?

Jawaban 1

Tidak!! batasan-batasan yang sudah kamu tetapkan selama tahap ‘Pacaran’ adalah batasan yang harus kamu tetap pertahankan sampai hari pernikahanmu. Ingat, lakukan apapun untuk tetap suci. Ada beberapa pasangan yang tidak jadi menikah di saat-saat terakhir dan karena mereka tetap menjaga kesucian mereka sampai akhir, mereka bisa berpisah secara terhormat, dan menghargai satu sama lain dan Tuhan, mereka dapat menjaga diri mereka secara seksual untuk ‘Special Someone’ yang mereka sebut Suami/Istri.

Pertanyaan 2

Jika mereka sudah terlalu jauh (dalam hal fisik) pada titik tertentu di dalam hubungan mereka, tapi pada suatu waktu salah seorang dari mereka atau keduaya menyadari bahwa mereka tidak saling mencintai, apakah mereka tetap harus menikah?

Jawaban 2

Tidak! Pernahkah kamu mendengar pribahasa “2 hal yang salah tidak membuatnya menjadi benar” – peribahasa ini sangat benar di situasi seperti ini. Ini artinya bahwa kamu tidak bisa memperbaiki situasi dengan menikah. Seseorang yang kamu nikahi berhak untuk mendapatkan seseorang yang mencintai dia sepenuhnya dan kamu pun berhak mendapatkan seseorang yang mencintai kamu sepenuhnya.

 

Tidak akan cukup jika hanya 1 orang yang “mencintai” di dalam sebuah hubungan dan sex tidak seharusnya memanipulasi sebuah hubungan. Jadi jika kamu sudah melalukan hal yang salah (bahkan sampai akhirnya hamil) – mengakulah, dengan jujur. Kamu mungkin tidak perlu sampai menikahi Pria/Wanita ini di dalam kasus ini tapi apapun situasinya (kamu melakukannya atau tidak) kamu pastinya membutuhkan:

 

Pertobatan, Pengampunan, Penyembuhan, Pembersihan.

 

Tanpa ini semua kamu akan membawa rasa sakit dari hubunganmu yang sebelumnya ke hubunganmu yang selanjutnya.

Apa yang tidak boleh kamu lakukan di fase ‘Pertunangan’

1. Jangan menjadi orang asing. Tetaplah bergabung dengan teman-temanmu.

 

2. Jangan nongkrong sendirian di rumah salah seorang dari kalian. Bawalah teman-teman kalian kesana dan tinggalkan tempat itu jika teman-teman kalian sudah pergi.

 

3. Jangan mengendorkan batasan-batasan fisikmu. Kesucian disaat menjalin hubungan itu akan membangun kepercayaan, keamanan dan kesetiaan yang akan meluas ke pernikahan. Jika kamu mempunyai kedisiplinan semasa hubunganmu, maka kamu akan mempunyai kedisiplinan disaat kamu sudah menikah dan seseorang di luar pernikahanmu mencoba menggodamu. Dan kamu tidak butuh merasa curiga atas bagaimana pasanganmu akan merespons di bawah tekanan!

 

4. Jangan lepaskan semua tanggung jawab persiapan pernikahanmu kepada tunangan mu. Berbagilah tanggung jawab itu dan nikmatilah waktu ini bersama.

Tips untuk Pertunangan

1. Kami merekomendasikan Tunangan yang singkat. Ketertarikan fisik bisa menjadi sangat intense di dalam fase ini dan semakin lama kalian menunggu semakin sulit untuk menahannya. Jadi jangan memberikan Godaan/Tekanan yang tidak penting untuk dirimu sendiri dan membuat fase ini menjadi semakin lama.

 

2. Sangat penting untuk kamu tetap menjaga batasan-batasanmu! Banyak pasangan yang melakukan kesalahan dan melakukan hal lebih jauh di dalam fase ini. Pikiran mereka: “Oh, sebentar lagi juga kami akan menikah kok, jadi tidak apa-apa kan?”

Di ayat ini – “Sexual immorality” (pencabulan seksual) adalah terjemahan bahasa inggris dari kata Yunani ‘Porneos’ dan di gunakan sebagai bahasa asli di Kitab perjanjian baru. ‘Porneos’ artinya: segala tindakan seksual yang berada di luar pernikahan.

 

Sekarang, Tuhan menciptakan seks dan dia membuatnya ‘sangat, sangat baik’. Ada 1 buku penuh di dalam alkitab yang memfokuskan subyek ini dan merayakan ekspresi sepenuhnya di dalam pernikahan; itu disebut ‘Nyanyian Solomon’ (Song of Solomon), dan itu cukup untuk membuat semua orang ingin bernyanyi! tapi untuk pernikahan saja! inilah satu-satunya konteks dimana kita bisa menghargai satu sama lain dan Tuhan dengan tubuh kita!

 

3. Berbagilah cerita tentang pendapatanmu.

 

4. Kami menyarankan semua pasangan yang bertunangan untuk membaca ‘Buku Latihan untuk Persiapan Pernikahan’ dengan salah satu pasangan yang sudah menikah di ‘Team Pernikahan’. Kami ingin melihat pasangan – pasangan tidak hanya bersiap untuk hari pernikahan mereka yang luarbiasa, tapi juga bersiap untuk membangun pernikahan yang baik.

Pertanyaan

Di area proses pertunangan yang mana yang ingin kamu fokuskan?